“Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad & At-Tabrani)
Saudaraku seiman yang saya cinta karena Allah SWT, tidak terasa bulan
suci, bulan magfirah, bulan penuh rahmat, bulan diturunkannya Al-Qur’an,
bulan yang didalamnya terdapat lailatul qadr yang dinanti-nati sudah
dihadapan mata. Hanya hitungan hari menuju bulan mulia itu. Karena
kemuliaan dan spesialnya bulan tersebut maka sudah seharusnya kita
sebagai ummat Islam mempersiapkan diri dan keluarga.
Persiapan
disini kami maksud bukan hanya menunggu datangnya bulan Ramadhan. Tetapi
persiapan disini adalah mempersiapkan bekal untuk bekal di bulan
Ramadhan. Tujuan mempersiapkan bekal ini bermaksud untuk mengoptimalkan
ibadah kita pada bulan yang didalamnya terdapat malam lebih dari 1000
bulan. Ada beberapa hal yang penting untuk dipersiapkan antara lain
adalah sebagai berikut:
Pertama, Persiapan
Ruhiyah. Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk senantiasa
mempersiapkan diri untuk menyambut pausa. Aisyah pernah berkata,
“Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak
daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan
Sya’ban”. (HR. Bukhari).
Ibadah lain juga harus dipersiapkan
seperti perbanyak tilawah, qiamulail, shalat fardhu bejamaah di masjid,
al-ma’tsurat kubra pagi dan petang. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan
Sya’ban kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan
Rajab dan Sya’ban adalah masa warming up sehingga ketika memasuki
Ramadhan kita sudah bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu sudah
menjadi hal yang biasa.
Orang sadar maupun yang tersadarkan
memahami bahwa mempersiapkan keimanan itu bukan hanya pada bulan Sya’ban
ini saja. Tetapi dipersiapkan disetiap hari, namun pada momentum ini
diharapkan untuk meningkatkan persiapannya. Bulan Sya’ban ini juga bisa
dikatakan sebagai bulan batu loncatan untuk optimalisasi ibadah di bulan
Ramadhan nanti.
Kedua, Persiapan Jasadiyah. Untuk memasuki
Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab,
jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan
Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan sya’ban
ini mari persiapkan fisik seperti olah raga teratur, membersihkan
rumah, makan-makanan yang sehat dan bergizi.
Ketiga,
Persiapan Maliyah. Persiapan harta ini bukan untuk membeli keperluan
buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini.
Mempersiapkan hara adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena
Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada
bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.
Keempat,
Persiapan Fikriyah. Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal
wawasan yang benar tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata:
“Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah
adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar
diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah,
perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa
yang menguranginya”.
Oleh karena itu, ketika orang mau beramal
tentulah harus mempunyai ilmu, jika tidak bisa-bisa akan menjadi banyak
kerusakan. Cara untuk mempersiapkan ini antara lain dengan membaca
berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan.
Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai
tuntutan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan
doa-doa yang berkait dengan berbagai jenis ibadah, atau menguasai
berbagai masalah dalam fiqh puasa, dan juga penting untuk dipersiapkan.
Semoga
persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya,
sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui.
Demikian tips persiapan untuk menyambut bulan ramadhan, semoga
bermanfaat.
Posting Komentar